MERANTI (pesisirnasional.com)- Sebuah gerakan yang patut diapresiasi dan perlu disuport semua pihak atas terobosan yang diciptakan oleh pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bersama Rumbio Nusa Mandiri saat ini. Dimana hasil produksi BUMDes Bersama sebanyak 20 ton Sagu Parut Kering (Sapuring) telah melakukan pengiriman serta kerjasama dengan Perusahaan di Tanjung Pinang dan Batam Provinsi Kepulauan Riau.
Produk Sapuring hasil olahan sagu parut yang dikeringkan sebagai bahan pakan ternak merupakan hasil produksi BUMDes Bersama di 3 Desa se Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti, yaitu Desa Mekar Sari, Desa Bagan Melibur dan Desa Mayang Sari.
Ketua BUMDes Bersama, Syahrudin saat dikonfirmasi media ini, Ahad (30/8/2020) menjelaskan, awal terbentuknya BUMDes Bersama ini karena kita melihat ada peluang usaha yakni menjalankan usaha Sapuring sebagai bahan pakan ternak, dimana sistem penjualan kita saat ini masih join bersama salah satu perusahaan di Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau dengan rencana kedepan bisa membangun sebuah perusahaan sendiri yang pemegang sahamnya adalah BUMDes Bersama dan Perusahaan di Tanjung Pinang itu.
Sejauh ini untuk produk kita baru pertama berjalan pengirimannya dan alhamdulillah hasil olahan sagu yang dikeringkan ini sangat baik untuk pakan ternak sejenis bebek dan ayam sesuai percobaan bersama kemarin, ucap pria yang akrab disapa Udin tersebut.
Lebih jauh dibeberkannya, sejauh ini untuk pemasaran produk kita sembari dikembangkan, namun jika melihat permintaan pasar terhadap produk Sapuring saat ini memang kalau sebulan 20 ton itu tidak cukup sebenarnya, sehingga sesuai permintaan pasar dari hasil produk Sapuring yang harus kita siapkan setiap bulannya minimal sebanyak 100 ton. Oleh sebab itu, hingga saat ini kita masih fokus meningkatkan produksi Sapuring tersebut sesuai permintaan pasar dan mudah-mudahan bisa tercapai.
Pria aktivis tersebut juga menuturkan, saya fikir dengan BUMDes Bersama ini potensi yang ada di Pulau Padang khususnya Kecamatan Merbau dan Kabupaten Kepulauan Meranti secara umumnya itu bisa digarap semaksimal mungkin dan ditingkatkan lagi kedepan oleh para petani yang biasanya hanya menjual tual sekarang sudah bisa mengolah sendiri dan menjual dengan harga yang lebih tinggi dari pendapatan biasanya yang hanya menjual tual saja.
Selain itu juga rencana kita kedepan bagaimana Kepulauan Meranti ini bisa menjadi sentral perternakan dengan adanya olahan pakan ternak yang hasilkan, dan secara bertahap akan ditingkatkan formulasi kualitas pakan ternaknya lebih baik. Sehingga kita berharap Kabupaten Kepulauan Meranti tidak ada alasan lagi untuk menyiapkan pakan ternak itu dengan harga yang mahal. Mudah-mudahan dengan dukungan dan doa kita bersama apa yang menjadi harapan tersebut bisa berjalan lancar sebagaimana mestinya, ungkap Udin berharap.(Andi)