Thu. Oct 3rd, 2024

Rohil – Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan guna membuka akses dan mendorong pertumbuhan ekonomi, menjadi asa tersendiri bagi masyarakat Air Hitam, Kecamatan Pujud, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).

Dimana, selama ini tempat tersebut merupakan wilayah yang terisolir dan sulit di jangkau karena minim nya infrastruktur baik jalan maupun jembatan. Bahkan, untuk menuju suak air hitam, hanya bisa dilalui dengan menggunakan pompong.

Namun, sejak Kabupaten Rohil dipimpin Bupati Afrizal Sintong dan Wakil nya H Sulaiman, mimpi masyarakat air hitam, Kecamatan Pujud menjadi kenyataan dengan telah dimulai nya pembangunan jembatan sepanjang 140 meter dan lebar 7 meter.

Dimana, pembangunan jembatan yang bersumber dari APBD Rohil tahun 2022 itu akan menghubungkan kepenghuluan dan desa di tepian Sungai Rokan tersebut.

Pembangunan jembatan ini juga merupakan salah satu visi misi Bupati Rohil yakni membangun infrastruktur diwilayah terisolir yang tentunya akan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

Kadis PUTR Rohil Asnar M.Si saat dikonfirmasi, Senin (26/9/2022) mengatakan, saat ini pembangunan jembatan air hitam tersebut telah mencapai progres 75 persen dan ditargetkan akan selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

“Dengan dibangunnya jembatan air hitam akan mempemudah akses masyarakat dan pergerakan ekonomi di Kepenghuluan air hitam menuju ibu kota Kecamatan Pujud, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Asnar menerangkan, pembangunan infrastruktur menjadi fokus Bupati Rohil sesuai dengan visi dan misi yang telah tertuang. Sebab katanya, masih banyak wilayah di Kabupaten Rohil yang terisolir karena minim nya infrastruktur selama ini dan kurang diperhatikan.

“Salah satunya jembatan air hitam yang selama ini memang sangat didambakan masyarakat. Sehingga, pembangunan nya kita jadikan prioritas dan alhamdulillah tahun ini bisa kita bangun,” paparnya.

Asnar juga tidak menampik bahwa pembangunan jembatan air hitam tersebut memang butuh perjuangan. Dimana katanya, jalan menuju lokasi pembangunan jembatan juga sangat minim untuk melangsir material bangunan.

Selama ini tambah Asnar, utuk menempuh ke desa Air Hitam ini, dari desa Babussalam Rokan harus menyebrang sungai Batang kumuh menggunakan pompong. Selanjutnya menggunakan sepeda motor sejauh 9 kilo meter atau sekitar setengah jam karena kondisi jalan yang rusak.

Belum lagi musim hujan, jalan darat sangat licin dan susah dilintasi. Alternatifnya harus lewat air menggunakan boat dengan memakan waktu kurang lebih tiga jam.

Pembangunan jembatan ini pun mendapat banyak apresiasi dari berbagai pihak karena akan menjadi akses pembuka kedua daerah yang berbatasan. (Sgl)

By redaksi