MERANTI (pesisirnasional.com)- Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Drs. H. Irwan Nasir, M.Si memuji pelaku usaha kecil daerah Meranti yang mampu mengolah sagu menjadi beras dan mie instant, melihat hal tersebut orang nomor satu di kota sagu itu pun merencanakan produk olahan sagu menjadi andalan daerah.
Bahkan Home industry milik pasangan suami istri Pak Supardi dan Ibu Anita yang berada di Desa Banglas Barat Kecamatan Tebing Tinggi itu dikunjungi langsung Bupati Kepulauan Meranti pada Senin (11/5/2020).
“Ini sebuah terobosan, kita berterima kasih atas bantuan dari berbagai pihak dalam membantu Industri Kecil dan Menengah (IKM) kita guna mengolah sagu menjadi berbagai produk hilir yang memiliki nilai tambah ekonomi,” ucap Bupati Irwan Nasir disela kunjungannya.
Dalam peninjauan itu juga, Bupati mendapat informasi bahwa pengolahan beras dan mie instant sagu tersebut sudah berjalan hampir setahun. Sementara peralatan dan pengetahuan mengolah sagu menjadi beras dan mie instant tersebut atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dengan Badan Pengembangan dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta.
“Untuk beras sagu, kami biasa memproduksi hingga 200 kilogram per bulan. Berasnya ada tiga jenis yakni beras sagu yang diolah dengan beras merah, jagung dan original sagu,” ucap Supardi kepada Bupati Meranti.
Menariknya, produk tersebut telah dipasarkan hingga ke negeri jiran yakni Singapura. Sementara di dalam negeri, selain dipesan oleh BPPT, juga oleh konsumen di NTB, Papua dan tentunya di Pekan Baru.
“Beras sagu ini paling baik untuk diet terutama bagi penderita diabetes. Beberapa rumah sakit di Pekan Baru juga ada yang pesan. Kalau di Jakarta biasanya pemesanan melalui pihak BPPT,” tambah Supardi.
Sementara untuk penjualan ke Singapura baru dilakukan melalui Batam. “Kami kirim ke Batam, dan pemesannya ambil di sana. Kami belum bisa ekspor langsung karena perizinan belum lengkap,” tambahnya.
Namun, dia mengaku sejak wabah Covid-19, pemesanan produk tersebut terhenti. Sementara untuk konsumsi lokal sangat sedikit, ungkapnya.
Menanggapi situasi tersebut, Bupati dua periode di Kepulauan Meranti itu pun meminta Kepala Disdagperinkop & UKM Meranti, Azza Faroni untuk mengkaji pola bantuan bagi pelaku IKM. Selain itu juga, membantu kelengkapan perizinan, dimana saat ini izin yang dimiliki baru izin usaha kecil dan PIRT (pangan industri rumah tangga).
“Yang penting itu sertifikat halal dan izin edar dari BPOM,” tutur Bupati H. Irwan.
Bupati yakin produk tersebut bisa bersaing dan jadi andalan. Pertimbangannya adalah kesadaran masyarakat yang semakin tinggi untuk mengkonsumsi jenis makanan yang sehat, dan rasanya yang tidak kalah nikmat.
“Terlebih dengan pandemi Covid-19 saat ini, pasokan beras terus menurun secara nasional, saya fikir beras sagu dan mie instant sagu ini bisa jadi solusi kebutuhan pangan kita yang siap edar dan dikonsumsi dengan mudah khususnya di Kepulauan Meranti,” pungkas Bupati Meranti, H. Irwan.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Kepulauan Meranti, Drs. H. Irwan Nasir, M.Si terlihat didampingi Kadis Dagperinkop dan UKM Meranti, Azza Faroni serta Kabag Humas dan Protokol Meranti, Rudi Hasan, S.Ag.,MH. Dimana kunjungan itu merupakan tindak lanjut dari kunjungan ke sentra IKM sagu di Sungai Tohor sehari sebelumnya.(Andi/rls)