Thu. Oct 3rd, 2024

PesisirNasional.com – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA Kementerian Kesehatan, dr.Celestinus Egiya Munthe mengimbau masyarakat tidak menjadikan kondisi lupa sebagai bahan gurauan. Menurutnya, seseorang kerap mengalami lupa dan mudah kehilangan konsentrasi merupakan satu dari beberapa gejala demensia dan menyebabkan penyakit alzheimer

“Ketika misalnya ada teman fokusnya mudah teralihkan tidak bisa konsentrasi dengan penuh kita juga sering menjadikan mereka sebagai bahan gurauan. Padahal itu juga merupakan hal-hal tanda-tanda dini dari sebuah penyakit demensia,” ucap Celestinus dalam webinar, Jumat (24/9).

Dia berharap peran komunitas Alzheimer dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit yang mengganggu daya ingat manusia tersebut.

Celestinus berujar, semakin cepat pengetahuan masyarakat tentang demensia, semakin cepat pula pemerintah menyaring atau mendeteksi dini masyarakat dengan gejala demensia.

Jika sudah terjaring, kata Celestinus, pemerintah memiliki tugas untuk memberikan pelayanan optimal bagi para penderita Alzheimer.

“Karena ini sesuatu penyakit yang menyerang progresif tetapi apabila dapat kita perlambat progresifitasnya kualitas hidup orang dengan demensia dan alzheimer ini juga tetap dapat kita pertahankan. Ini yang kita harapkan,” harap Celestinus. [ray]

Sumber: Merdeka

By redaksi