Tue. Jan 21st, 2025

MERANTI (pesisirnasional.com)- Sejumlah komunitas pengusaha atau petani cabe yang ada diwilayah Kelurahan Teluk Belitung Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti hingga kini belum mendapat perhatian dari pemerintah.

Seperti dikemukakan salah seorang pengusaha atau petani cabe di Kelurahan Teluk Belitung, H. Sihana, SP saat ditemui pesisirnasional.com pada Jum’at (14/02/2020). Diakuinya, sejak saya beraktifitas sebagai petani cabe disini belum pernah mendapat bantuan, yang paling diharapkan itu pupuk dan racun serangga.

Sihana membeberkan, di Kelurahan Teluk Belitung banyak sekali lahan kosong yang bisa dimanfaatkan untuk berusaha tanaman sayuran maupun cabe untuk memenuhi kebutuhan, bagi masyarakat secara umum tentu perlu penunjang seperti pupuk, racun serangga dan lainnya sesuai kebutuhan petani, papar mantan Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kepulauan Meranti itu.

Menurut dia, tanaman cabe merupakan kebutuhan pokok untuk keperluan dapur yang harus ada. Dengan harga yang sangat mahal apabila disuplay dari daerah lain seperti pekan baru dan daerah lainnya diluar Kecamatan Merbau. Perkembangan tanaman cabe saat ini untuk Kelurahan Teluk Belitung dan desa lainnya di Kecamatan Merbau menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi, seperti di Desa Bagan Melibur, Desa Pelantai, Desa Sungai Anak Kamal dengan swadaya mengembangkan tanaman cabe yang tidak sedikit. Prospeknya cukup bagus untuk pemasaran ke ibu kota Meranti yakni Selatpanjang bahkan ke Kabupaten Bengkalis, Tanjung Balai Karimun, dan Batam, paparnya.

Tanaman cabe yang di kelola dengan baik akan mendapatkan keuntungan yang cukup lumayan. Saat ini, hambatan yang dihadapi bagi komunitas petani cabe adalah ketersediaan pupuk organik dan saprodi belum lengkap di kios-kios tani yang ada di Kecamatan Merbau, sehingga harus mencari keluar daerah Kecamatan Merbau sehingga biayanya tentu besar, tutur H. Sihana.

Diharapkannya, peran pemerintah Kabupaten dan Provinsi sangat diharapkan untuk pengembangan tanaman cabe sqat ini, baik melalui penyuluhan maupun bantuan sarana dan prasarana karena para petani pada umumnya sangat miskin dan membutuhkan bantuan dari pemerintah itu secara umum, ujar peria yang kerap disapa sehari-hari Ono itu.

Dengan adanya pengembangan tanaman cabe di Kecamatan Merbau dan sekitarnya maka kebutuhan cabe dapat terpenuhi dengan baik, selain itu juga lonjakan harga cabe tentu dapat ditekan sesuai kemampuan masyarakat di Kecamatan Merbau dan sekitarnya, pungkas H. Sihana.

Hal senada juga diakui Ijon salah satu petani cabe di jalan Rambutan Kelurahan Teluk Belitung mengakui, saya sudah beberapa kali panen cabe sejak awal Desa Pelantai, sampai saat ini kami belum pernah mendapat suntikan dana, atau bantuan pupuk dan racun serangga baik dari Pemerintah maupun lainnya, bahkan untuk kebutuhan pupuk saat ini sulit didapati di daerah, karena Kecamatan kita terbatas, ungkapnya.(Ali Sanip)