MERANTI (pesisirnasional.com)- Kondisi mobil pengangkut sampah yang ada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti sudah rusak dan dinilai tidak layak pakai. Tidak hanya itu, mesin pemotong rumput yang merupakan barang milik Negara pada DLH Kecamatan Merbau juga rusak dan belum jelas kapan bisa digunakan kembali.
Akibat hal tersebut membuat terhambatnya pelaksanaan kerja pihak DLH Kecamatan Merbau dalam menyelesaikan tanggungjawab mereka menjaga kebersihan sampah dan pembersihan rumput di tepian jalan (semak,red) wilayah Teluk Belitung, ibu kota Kecamatan Merbau.
Demikian dikeluhkan Koordinator DLH Kecamatan Merbau, Muslim saat berbincang bersama media ini di Teluk Belitung, Rabu (26/10/2021). Dijelaskannya, terkait kendala kebersihan beberapa bulan belakangan ini bukan pihaknya sengaja membiarkan sampah menumpuk dan rumput ditepian jalan yang sudah tinggi, namun hal itu terjadi disebabkan mobil pengangkut sampah serta peralatan kerja (mesin rumput,red) rusak dan kondisinya tidak layak pakai lagi.
“Untuk mobil pengangkut sampah itu bang kondisi kabinnye rusak, lantai mobil jebol, atap juga bocor, belum yang lainnya lagi. Kita khawatir makainya bang, lama-lama bahkan bisa kecelakaan anggota kita dilapangan. Kemudian untuk mesin rumput dulunya dibeli satu mesin, kita serahkan sama anggota Kendi, katanya diambil oleh Jang, setelah sampai ditangan Jang, rusak pula. Lalu langsung saya tanya sama Kendi apa ini mesin yang diserahkan pada Jang, Kendi mengatakan itu bukan, nah saya bilang tolong ketemu Jang selesaikan persoalan mesin rumput itu, tapi hingga sekarang belum ada kejelasan,” keluhnya.
Lebih lanjut dibeberkannya, yang menjadi pertanyaan kondisi tersebut sampai saat ini belum juga ada kejelasan kapan rumput yang sudah tinggi ditepian jalan wilayah kota Kelurahan Teluk Belitung dapat dibersihkan sesuai dengan tanggung jawab pihaknya.
“Kemarin kata Kendi dia mau jumpa sama temannya (Man,red) yang bisa membantu membersihkan semak jalan itu, terkait upah dia (Kendi,red) yang membayarnya,” jelas Muslim.
Diakuinya, terkait semua kendala itu Ia sudah melaporkan ke pihak Kecamatan dan atasannya (DLH) Kabupaten Kepulauan Meranti, tetapi belum ada realisasi.
“Hal ini sebelumnya sudah saya sampaikan kepada atasan kita di Kabupaten Kepulauan Meranti, katanya belum ada anggaran. Selain itu juga, hari Selasa kemarin saya sudah menyampaikan kepada pak Camat semua kendala kami, termasuk membahas adanya anggota kami yang honor tapi juga sedang bekerja sebagai karyawan di sub Perusahaan EMP, dan kantor Desa,” ungkapnya.
Sementara itu Camat Merbau, Indat AMa Pd saat dikonfirmasi terkait hal tersebut mengakui bahwa pihak Pemcam sudah memanggil Koordinator DLH Kecamatan Merbau, semuanya telah dibahas dan dimusyawarahkan bersama baik mengenai sampah, status honor, dan kebersihan rumput di Kecamatan Merbau. Diharapkannya kedepan jadi pelajaran semua pihak serta kebersihan wilayah dapat teratasi dengan baik demi kepentingan masyarakat banyak.
“Iya, kemarin sudah kita panggil dia (Muslim,red) untuk diminta keterangan terkait tenaga kerja kebersihan yang ada di bawah koordinatornya tapi juga bekerja di sub kontraktor EMP, kemudian mengenai sampah dan juga peralatan kerja mereka yang rusak. Mengenai mobilnya, kita sudah sampaikan kepada Kabid DLH Meranti, untuk sementara sudah kita usul seandainya ada dana operasional mobil, maka sewa gerobak saja untuk mengangkat sampah tersebut. Semuanya sudah kita musyawarahkan dan kita tidak ingin lagi terjadi hal yang sama nantinya. Semoga cepat teratasi dengan baik dan wilayah kita bisa lebih bersih kedepan demi kepentingan umum,” pungkas mantan Lurah Teluk Belitung tersebut.(Ali Sanip)