Dumai, ( Pesisir Nasional. Com.) Pemberhentian tenaga honer dikabupaten meranti diperkirakan mencapai ribuan tenaga honor menuai gelombang protes dari sejumlah kalangan dan tokoh masyarakat Meranti, pasalnya pember hentian tenaga honer ini adalah sebuah kebijak an yang tidak manusiawi disaat kebangkitan ekonomi pasca pandemi covid 19.
Menurut Mahmuzin Taher ( MT), pemberhentian ini merupakan kebijakan tak tentu arah, jika berbicara perampingan maka harus ada kajian yang lebih mendalam.
” kebijakan ini menyangkut hak hidup masyarakat meranti khususnya tenaga-tenaga honor yangvsudah lama mengabdi dipemerintahan meranti, pemeeintahan meranti harus dapat membaca situasi diera pandemi ini ” Tegas MT yang juga Ketua GPEI Provinsi Riau
MT menambahkan, Memberhentikan tenaga honor dengan jumlah banyak akan mengakibatkan situasi kabupaten meranti tidak kondusif, karena akan terjadi gelombang pengangguran cukup besar, pemkab meranti harus memahami kondusi ini, bahkan akan terjadi kerawanan sosial.
” pemberhentian tenaga honor yang cukup banyak akan menimbulkan situasi yang tidak kondusif disaat perekonomian masyarkat berada dalam situasi yang tidak menguntungkan akan terjadi kerawanan sosial ” Tambah MT
Salah seorang pakar Lingkungan Anak jati kelahiran meranti DR Elfi, pemberhentian ini sesuatu yang sangat disesalkan karena tidak mepunyai alasan yang sangat kuat.
” bupati diduga memberhentikan ribuan tenaga honor adalah perbuatan men-sengsarakan masyarakat, seharus bupati mempertahankan dan lalu mempejuangkannya menjadi PNS bukan malah sebaliknya memberhentikan, seperti kita ketahui bupati adalah pamong yang memjadi panutan dalam masyarakat yang dipimpinmya” Kata DR Ahli lingkungan Riau ini.
Berdasarkan pantauan media ini dilapangan, telah terjadi unjuk rasa di kabupaten meranti depan kantor bupati jalan dorak, dimulai jam 9 pagi .