Mon. Jan 13th, 2025

PesisirNasional.com – Kasus Covid-19 di Kota Solo terus mengalami penurunan. Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno Semanggi bahkan sudah sepekan terakhir, tidak lagi merawat pasien Covid-19. Ruang rawat inap baik ICU maupun IGD untuk pasien Covid-19 sudah kosong.

Direktur RSUD Bung Karno Solo, Wahyu Indianto berharap kondisi tersebut bisa bertahan lama. Apalagi sampai saat ini pihaknya juga tidak tahu kapan pandem akan berakhir.

“Mudah-mudahan lama. Kita kan belum tahu besok masih pandemi atau tidak. Ya kita masih dalam masa yang disebut interpandemi,” kata Wahyu, Kamis (16/9).

Menurut dia, saat ini ruangan untuk merawat pasien Covid-19 sudah didekontaminasi atau disterilkan. Semua ruangan untuk pasien Covid-19 juga akan direhab.

“Ruangan untuk pasien Covid-19 tetap kita pertahankan untuk mengantisipasi kalau masih ada pasien Covid-19 yang perlu dirawat,” bebernya.

Wahyu mengemukakan, Kota Solo baru lepas dari PPKM level 4 ke 3. Sehingga pihaknya akan melihat hingga minggu depan, apakah akan terbentuk herd immunity atau tidak.

“Kalau nanti ruangan pasien Covid-19 dibutuhkan lagi kapanpun kami siap,” tandasnya.

Dikatakannya, sebelumnya RSUD Bung Karno menyediakan 40 hingga 60 tempat tidur untuk pasien Covid-19. Bahkan pada saat puncak kasus Covid-19, rumah sakit milik Pemkot Solo itu telah menyiapkan ruangan lagi di lantai 6. Namun karena jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) relawan tidak ada, maka tidak digunakan.

“Selama bulan Juli hingga Agustus, kami bisa merawat pasien Covid-19 hingga 70 pasien. Bahkan di IGD terjadi antrean,” katanya.

“Makanya kami siapkan tambahan di lantai 6 tapi saat kita buka pendaftaran relawan tapi tidak ada yang daftar, mungkin karena sudah terlalu jenuh. Jadi ruangan siap tenaganya yang tidak siap, tapi syukurlah saat ini mulai mereda,” katanya lagi.

Wahyu menambahkan. meskipun tidak ada lagi pasien Covid-19 yang dirawat, namun setiap hari masih ada pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) yang melakukan tes PCR dari hasil tracing.

Dengan tidak adanya lagi pasien Covid-19 , maka pihaknya juga mulai melakukan pengurangan relawan tenaga kesehatan (nakes). Jika semua ada sekitar 150 relawan, saat ini tinggal 30 hingga 40 relawan. Relawan tersebut, lanjut dia, untuk membantu melayani vaksinasi Covid-19 dan tes swab dari hasil tracing. [cob]

Sumber: Merdeka