PesisirNasional.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo melaporkan sebanyak 76 unit rumah terendam banjir. Banjir dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada Kamis (9/9) pukul 12.00 WITA.
Banjir ini berdampak pada dua desa kecamatan berbeda di Boalemo. Desa tersebut adalah Desa Dulupi, Kecamatan Dulupi dan Desa Girisa, Kecamatan Paguyaman. Sebanyak 130 KK atau 410 jiwa terdampak banjir dari dua desa tersebut.
BPBD Kabupaten Boalemo mencatat, tinggi muka air pada saat terjadi banjir berkisar antara 50 sampai 60 sentimeter. Kini, banjir mulai berangsur surut di Desa Dulupi, akan tetapi sebagian wilayah lain masih terendam banjir.
“Alhamdulillah pada pukul 17.30 di Desa Dulupi itu air sudah surut tapi sebagian rumah masih tergenang air,” ujar Kabid Pencegahan BPBD, Lela melalui pesan singkat, Jumat (10/9).
Lela menambahkan, pihaknya sudah menerjunkan personel untuk melakukan asesmen dan pendataan serta berkoordinasi dengan pihak setempat terkait penanganan warga yang terdampak banjir. Saat ini, tidak ada warga yang mengungsi, mereka memilih untuk bertahan di rumah masing-masing.
Meski demikian, warga diminta untuk tetap waspada mengantisipasi banjir susulan jika hujan dengan intensitas tinggi kembali terjadi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan wilayah Gorontalo memasuki musim hujan pada bulan September hingga November 2021. Pada masa peralihan musim ini, BNPB menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi angin kencang, hujan deras dalam waktu singkat sehingga memicu terjadinya bahaya hidrometeorologi.
“Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada dan siap siaga dengan memantau prakiraan cuaca hingga tingkat kecamatan melalui BMKG atau potensi bahaya maupun risiko di aplikasi inaRISK,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari. [lia]
Sumber: Merdeka