Sat. Feb 8th, 2025

MERANTI (pesisirnasional.com)- Sebagai upaya mengatasi banjir di wilayah Desa Bagan Melibur, Pemerintah Desa (Pemdes) Bagan Melibur Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti bekerjasama dengan perusahaan Energi Mega Persada Malacca Strait SA (EMP MSSA) melakukan normalisasi tali air di titik rawan genangan air tinggi wilayah Desa Bagan Melibur sampai wilayah sungai Hulu Asam Kelurahan Teluk Belitung.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa (Kades) Bagan Melibur, Isnadi Esman, S.Pd kepada media ini, Jum’at (5/6/2020) mengatakan, terkait kondisi banjir di Desa Bagan Melibur selain disebabkan faktor alam berupa dampak dari eksploitasi hutan dan lahan gambut juga di sebabkan faktor kurangnya perawatan aliran air baik itu aliran parit perusahaan maupun parit yang ada di desa, selama ini tidak terawat tentunya ketika curah hujan dengan intensitas tinggi maka berakibat banjir.

Lebih lanjut dijelaskannya, perlu di ketahui bahwa di Desa Bagan Melibur selain parit masyarakat ada juga parit perusahaan. Semua aliran air ini menjadi satu sehingga seharusnya dilakukan perawatan rutin dan kerjasama yang baik antara perusahaan dan masyarakat. Melihat kondisi situasi ini Pemerintahan Desa Bagan Melibur bersama-sama dengan pihak Energi Mega Persada (EMP) melakukan survey titik-titik rawan banjir yang terjadi.

Dari survey yang kita lakukan, ditemukan 5 titik rawan yang menjadi genangan banjir ketika hujan dengan intensitas tinggi, dan dari lima titik ini semuanya terkoneksi ke 3 arah pembuangan air yang mengarah ke sungai dan laut. Tiga titik pembuangan air dari desa ini yaitu arah ke Hulu Asam melalui parit PT. EMP, kemudian melalui parit Jl. Utama Desa Bagan Melibur dan melewati Kelurahan Teluk Belitung juga di sekitaran wilayah Pedas Laut yaitu di Jalan Pusara dan Jalan Kamboja Ujung, bebernya.

Pria gagah berkacamata tersebut menuturkan, semua itu untuk titik pembuangan air tersebut perlu di lakukan normalisasi karena terjadi penyempitan. Ditambah lagi beberapa titik tali air itu kondisinya tertutup pohon-pohon Nipah dan sangat sulit jika dilakukan secara manual oleh masyarakat, sehingga membutuhkan alat berat, untuk itu kita meminta bantuan dari PT. EMP agar mengerahkan alat beratnya menyelesaikan hal ini.

Orang nomor satu di Desa Bagan Melibur tersebut menjelaskan, untuk parit yang berada di sekitaran pemukiman warga dan masih bisa dikerjakan oleh masyarakat kita akan melakukan pembersihan dengan bergotong royong. Selama ini masyarakat juga masih menerapkan gotong royong namun karena banyaknya areal lingkungan yang harus di bersihkan sehingga tidak semuanya terlaksana.

Terkait proses penanganan banjir yang terjadi beberapa hari ini di Bagan Melibur sudah terlaksana dan masih akan dilanjutkan besok bahkan sampai semua titik rawan banjir dan titik pembuangan air ke sungai kembali normal terus dilakukan. Kita upayakan semaksimal mungkin sehingga kondisi wilayah kita bisa lebih baik dan tercapainya hidup aman dan nyaman sebagaimana yang menjadi harapan bersama, ungkap Nadi.

Sementara itu, Field GPA Officer EMP Malacca Strait SA, Arip Hidayatuloh saat dikonfirmasi media ini, Sabtu (6/6/2020) mengatakan, dalam hal ini memang sudah menjadi tanggung jawab dan bentuk kepedulian pihak Perusahaan terhadap kepentingan masyarakat banyak dan lingkungan di wilayah operasional perusahaan.

Dimana pihak EMP mencoba membantu membersihkan tali air tersebut dengan menurunkan satu unit excavator untuk mempercepat proses penggalian tali air sehingga banjir di Desa Bagan Melibur khususnya dan Kelurahan Teluk Beliting bisa cepat teratasi, jelas Managemen Lapangan EMP itu.

Pria terkenal ramah tersebut mengharapkan, semoga bantuan dari EMP ini bisa bermanfaat bagi kepentingan masyarakat banyak dan kita sama-sama berdoa semoga banjir diwilayah Desa Bagan Melibur bisa cepat teratasi dan masyarakat bisa menikmati aktifitas seperti biasa sebagaimana yang diharapkan bersama, pungkasnya.(Andi)