MERANTI (pesisirnasional.com)- Menanggapi masukan dan kritikan dari berbagai pihak terkait pemadaman listrik secara bergiliran yang terus terjadi di wilayah Kecamatan Merbau dan Kecamatan Tasik Putri Puyu, pihak Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Melibur, Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti memberikan penjelasan serta meminta kepada seluruh masyarakat agar dapat bersabar.
Demikian disampaikan Koordinator PLTMG Melibur, Dedi Ramli saat dikonfirmasi media ini, Selasa (26/5/2020) melalui sambungan handphone selulernya menjelaskan, sejauh ini untuk mesin tersebut sudah beroperasi cuma belum bisa maksimal bebannya, kita pun masih lakukan pengecekan dan itu masih bertahan pada 110 Kw, sejauh ini kita masih menunggu kedatangan spare part serta teknisi dari Jakarta, namun belum ada kepastian dari suplayer untuk sampai disini, besok kita pastikan lagi pak.
Diakuinya, sebenarnya kita ada kesulitan juga untuk pengiriman teknisi dari Jakarta karena kondisi Pandemi Covid-19 ini, mungkin besok kita coba komunikasi serta pastikan lagi dan diatur bagaimana caranya agar cepat sampai disini.
Sehingga jika mesin yang ada saat ini belum juga stabil maka belum dapat dipastikan sampai kapan pemberlakuan pemadaman bergilir seperti ini dilaksanakan.
“Soalnya mesin yang ada ini tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Padang kalau cuma 8 unit mesin. Sebab untuk bisa normal kembali minimal harus ada 9 unit mesin, sejauh ini kita masih menunggu kabar 1 unit mesin baru yang di Beacukai kemarin, mungkin besok juga kepastian untuk semua itu”, tutur Dedi.
Terkait hasil rapat bersama Upika Kecamatan Merbau yang 10 hari kerja untuk perbaikan itu memang benar, dimana saya katakan waktu itu untuk kerusakan main statornya saja bisa kita lakukan perbaikan 10 hari kerja tetapi dibelakang ternyata masih ada kerusakan yang lain disisi enjin. Selain itu, kami juga sudah memberi kesempatan kepada tenaga mekanik lokal kemarin untuk perbaikannya malah merusak mesin yang lain dan mekaniknya pun menghilang, makanya kemarin sempat terjadi pemadaman hingga pukul 03.00 subuh akibat hal tersebut, jelasnya.
Alhamdulillah selanjutnya dengan inisiatif kami dan koordinasi bersama kantor pusat mesin tersebut bisa diperbaiki walaupun pada dasarnya kerugian kami sampai puluhan juta juga akibat penambahan kerusakan 2 unit saat itu, makanya untuk hal ini kita tidak sembarangan kerja saja, bebernya.
Lebih lanjut Dedi menuturkan, intinya sejauh ini kita sudah mengikuti semua saran dari Pemerintah Kecamatan Merbau, Upika, Ormas dan PLN dalam mengatasi masalah ini, namun begitulah hasilnya.
Oleh sebab itu, saya secara pribadi mengharapkan masyarakat untuk bersabar dan bisa mengerti kondisi PLTG saat ini, tentunya kami terus berupaya gerak cepat walaupun ada beberapa kendala disisi kami yang tidak bisa diproses cepat dan mudah-mudahan semua bisa kami lakukan dengan baik nantinya, ungkap Dedi Ramli.(Andi)