Wed. Dec 4th, 2024

PesisirNasional.com – Berkat kerja keras berbagai pihak, Indonesia berhasil melampaui target vaksinasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Bahkan masuk dalam daftar 10 besar negara dengan suntikan vaksin terbanyak di dunia. Guna mempertahankan momentum tersebut, pemerintah terus mengupayakan akselerasi vaksin, sejalan dengan upaya perlindungan kesehatan lainnya.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan, WHO telah menargetkan agar setiap negara memvaksinasi setidaknya 10 persen dari populasinya pada September 2021 dan setidaknya 40 persen warga pada akhir tahun ini. WHO juga menargetkan 70 persen populasi dunia telah tervaksinasi pada pertengahan tahun depan.

“Alhamdulillah, Puji Tuhan, Indonesia sudah melampaui target 10 persen, bahkan sudah mencapai benchmark atau target 40 persen pemberian dosis pertama di minggu ini. Sedangkan sebanyak 22,73 persen dari 208.265.720 sasaran vaksinasi di Indonesia sudah menerima dosis kedua. Prestasi ini menempatkan Indonesia di 10 besar negara dengan suntikan terbanyak di dunia,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/9).

Dia mengungkapkan, ini dapat dicapai karena Pemerintah gencar menyediakan stok vaksin dan mendistribusikannya ke seluruh daerah. Per 24 September 2021, pemerintah telah menerima lebih dari 273,6 juta dosis vaksin, baik melalui jalur pembelian langsung, kerja sama global COVAC Facility, atau hibah dari negara-negara sahabat.

Sepanjang Januari 2021 hingga September 2021, pemerintah telah menyalurkan lebih dari 179,8 juta dosis vaksin ke seluruh Indonesia. Semua jenis vaksin yang disediakan oleh pemerintah telah mendapatkan persetujuan WHO dan Badan POM.

“Oleh karena itu, vaksin yang ada di Indonesia diijamin aman, bermutu, dan berkhasiat,” tegas Reisa seraya mengajak masyarakat menyegerakan vaksinasi untuk perlindungan diri sendiri dan orang lain, terutama keluarga.

Upaya vaksinasi Covid-19, menurut Reisa, bukan melulu tentang angka. Seluruh vaksin yang berhasil didatangkan ke Indonesia adalah buah kerja keras dan gotong royong banyak orang. Di antaranya para penemu vaksin termasuk peneliti dari Indonesia, pekerja pabrik vaksin, petugas pengiriman, petugas bandara, petugas keamanan, petugas distribusi vaksin, juga para vaksinator yang melayani masyarakat.

Oleh karena itu, Reisa mengimbau segenap bangsa Indonesia untuk menghargai perjuangan tersebut dengan cara segera vaksinasi dan tidak memilih-milih vaksin.

“Selain sebagai alat perlindungan terhadap risiko berat dan kematian akibat Covid-19, vaksinasi juga dapat membuat kita mengakses ruang publik yang menggunakan aplikasi PeduliLindungi seperti mal dan gedung perkantoran,” tutur Reisa.

Aplikasi yang telah diunduh sekitar 40 juta orang ini, ujarnya, memberikan kenyamanan saat berada di ruang umum karena menginformasikan kapasitas maksimal tempat yang dikunjungi dan risiko yang ada. Selain itu PeduliLindungi membantu masyarakat untuk menyimpan sertifikat vaksin serta data hasil tes secara digital. Aplikasi ini juga terhubung dengan Electronic Health Alert Card (E-Hac) yang menjadi syarat penerbangan.

Reisa menambahkan, aplikasi PeduliLindungi juga digunakan dalam perlindungan kesehatan para pelaku kegiatan dalam Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX PapuaPapua. PeduliLindungi diimplementasikan secara menyeluruh mulai saat keberangkatan, kedatangan, keluar masuk lokasi, serta menyimpan hasil tes Covid-19 untuk digunakan dalam perjalanan.

Selain itu, menurutnya, guna mengurangi risiko penularan dalam acara ini, juga diperkenalkan sistem bubble atau lokasi berkaitan, di mana peserta tidak diperkenankan melakukan kegiatan di luar rencana dan tidak boleh melakukan kontak langsung dengan orang di luar bubble.

Semua upaya tersebut, disertai penerapan protokol kesehatan dengan semangat saling melindungi, menjadi kunci penyelenggaraan PON XX Papua dapat berjalan aman, sehat, dan bebas dari penularan Covid-19.

Reisa mengingatkan bahwa kesuksesan penyelenggaraan PON XX Papua sangat penting bagi Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu menggelar acara berskala besar dengan tetap mengendalikan pandemi Covid-19. Hal ini menjadi modal penting bagi Indonesia yang akan menggelar beberapa kegiatan olahraga internasional, seperti World Superbike 2021 dan Grand Prix Moto GP 2022. Indonesia juga tengah bersiap ditunjuk menjadi Presiden G20 dan akan dilanjutkan dengan Indonesia menjadi Ketua ASEAN pada 2023.

“Maka apabila masyarakat ingin dunia kembali melirik Indonesia, kita harus mempertahankan prestasi mengendalikan COVID-19, sukseskan vaksinasi secepat mungkin, merata di semua kelompok termasuk lansia dan penyandang disabilitas. Tetap disiplin jalankan protokol kesehatan meski aktivitas ekonomi sudah kembali naik. Tetap pakai masker dengan benar, rajin cuci tangan, selalu jaga jarak aman dengan orang lain, jauhi kerumunan dan selektif dalam bermobilitas,” ajak Dokter Reisa. [fik]

Sumber: Merdeka