PesisirNasional.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut bahwa 80 persen petani di Jawa Barat memiliki lahan kurang dari setengah hektare. Aksesibilitas perbankan pun masih terendah di level negara-negara di Asia.
“Petani kecil di Jabar itu hampir 80 persen kan petaninya di bawah setengah hektare, sampai kapan pun enggak mungkin bisa membangun mensejahterakan petani,” kata Teten di Kota Bandung, Jumat (10/9).
Menurut dia, perlu dikonsolidasikan lewat koperasi dalam skala ekonomi. Dengan begitu, akan berpengaruh pada kenaikan nilai tukar hasil produksi petani. Mereka tak lagi mengandalkan tengkulak.
Selain menggantikan peran tengkulak, koperasi pun bisa menjadi medium untuk pemasaran. Dalam sistemnya bisa pula dibuat koperasi dengan unit simpan pinjam untuk para petani kecil.
“Yang memasarkan produk petani yang tadinya oleh tengkulak sekarang digantikan oleh koperasi,” ucap dia.
Teten mengaku sudah membahas mengenai integrasi koperasi dengan perbankan bersama Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Ide tersebut disambut baik dan diharapkan ada peningkatan aksesibilitas perbankan para petani.
“Saya ingin mengintegrasikan koperasi milik petani dengan bank, saya bicara dengan menkeu, dia setuju dengan model seperti ini, karena di satu sisi bank juga sekarang diminta oleh presiden untuk meningkatkan porsi kredit perbankan untuk umkm termasuk di sektor pertanian harus diatas 30 persen pada 2024. Sekarang kan baru 19,8 persen, terendah kita di Asia,” imbuh Teten.
“Korporatisasi petani memang harus dirancang, karena kita harus sektor pertanian pangan kita masuk dalam skala ekonomi. Jadi koperasi di agrikultur itu ada dalam skala ekonomi, terhubung ke pembiayaan dan market, itu baru bisa mensejahterakan petani,” pungkasnya. [cob]
Sumber: Merdeka