Sun. Apr 20th, 2025

MERANTI (pesisirnasional.com)- Dengan masih terbukanya jalur kapal Kukup Malaysia – Tanjung Balai Karimun tentunya membuat upaya pencegahan Covid-19 semakin sulit khususnya di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti. Dengan demikian tentunya perlu dilakukan upaya dini dan maksimal guna mencegah virus corona di Kota Sagu ini.

Hal ini diakui Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Drs. H. Irwan, M.Si, Senin (23/03/2020). Dikatakannya, terkait kepulangan ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Selatpanjang yang saat ini terus berjalan membuat upaya pemantauan semakin rumit.

Kita di Provinsi Riau sudah lockdown semua jalur pelayaran internasional yang melayani kapal rute Malaysia baik di Kepulauan Meranti, Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai. Namun sampai sekarang jalur internasional Tanjung Balai – Kukup masih buka. Dengan begini upaya kita me-lockdown pelayaran internasional tidak efektif karena pelabuhan Tanjung Balai Karimun masih melayani dua kali pelayaran per hari, beber H. Irwan.

Menurut informasi yang didapat, mayoritas TKI menggunakan jalur tersebut untuk kembali ke tanah air sehingga kondisi pelabuhan Kukup dan Tanjung Balai Karimun sangat padat terjadi. Para TKI tersebut bukan hanya dari Provinsi Riau dan Provinsi Kepri, tetapi juga dari daerah lainnya di Sumatera dan Jawa, tutur orang nomor satu di Kepulauan Meranti tersebut.

Seperti yang kita ketahui, para penumpang setelah tiba di Tanjung Balai baru mereka melanjutkan perjalanan ke daerah tujuan termasuk Kabupaten Kepulauan Meranti. Bahkan mereka yang akan menuju wilayah Pekan Baru dan daerah lainnya di Sumatera banyak yang transit di Selatpanjang, untuk selanjutnya menyambung kapal tujuan Buton Siak dan kemudian menggunakan angkutan darat ke daerah tujuan.

Melihat fenomena ini, Bupati dua periode di Kepulauan Meranti itu menegaskan kepada seluruh pihak dan OPD terkait harus mewaspadai secara maksimal. Jika kemarin pengecekan suhu tubuh hanya dilakukan terhadap penumpang kapal internasional, kali ini semua penumpang kapal domestik juga harus melalui thermal scaner yang sudah terpasang di Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang.

Dimana bagi mereka yang tiba di Tanjung Balai akan naik kapal domestik seperti Dumai Line, Batam Jet dan Mikonatalia sehingga berbaur dengan penumpang domestik dari Batam maupun Tanjung Balai, saya perintahkan agar semua penumpang ini baik internasional maupun domestik yang tiba di Selatpanjang, Tanjung Samak, Sungai Tohor dan Pelabuhan Repan harus tetap dicek suhu tubuhnya secara maksimal, mereka juga perlu didata untuk memudahkan pemantauan selanjutnya, ucap Bupati H. Irwan.

Meski di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun sudah dilakukan pengecekan, Irwan menganggap pemantauan semakin sulit karena para TKI tersebut berbaur dengan penumpang domestik. Dengan demikian menurut saya hal tersebut perlu dilakukan pengecekan berlapis untuk meningkatkan upaya pengendalian, karena kita sangat khawatir mereka yang sudah suspect corona dari negeri jiran lalu berbaur dengan penumpang domestik bisa mengakibatkan terjangkitnya virus tersebut.

“Saya sudah minta gugus tugas Covid-19 Kepulauan Meranti tetap mencermati kesehatan seluruh penumpang. Saya harapkan mereka yang melanjutkan perjalanan ke Buton, Bengkalis dan Kota Dumai juga diperiksa suhu tubuhnya saat tiba di pelabuhan Selatpanjang”, ungkap Bupati H. Irwan berharap.

Sementara itu terlihat dilapangan petugas dari Tim Penanggulangan Covid-19 melakukan pemeriksaan ketat terhadap penumpang kapal yang tiba di pelabuhan Selatpanjang. Selain penumpang harus melalui thermal scaner, tubuh mereka juga disemprot disinfektan. Tampak sejumlah petugas juga menggunakan pakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap saat melakukan penyemprotan dan pengecekan di pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang tersebut.(Andi)