Mon. Jan 13th, 2025

MERANTI (pesisirnasional.com)- Diduga claster Covid-19 dari karyawan PT. Bintang Energi Pratama (BEP) di lapangan MSEA-01 EMP Malacca Strait SA, akhirnya sebanyak 11 orang warga dari sejumlah Desa dan Kelurahan se Kecamatan Merbau mendapat perawatan isolasi di bangunan Puskesmas lama Teluk Belitung, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Merbau, dr H Suhadi MM saat dikonfirmasi media ini, Jum’at (23/4/2021) mengatakan, sampai hari ini terdapat 11 Orang Tanpa Gejala (OTG) mendapat perawatan di Puskesmas Teluk Belitung, hal itu dilakukan dari hasil tracing tim kesehatan UPT Puskesmas Teluk Belitung baru-baru ini.

“Dari hasil tracing sampai hari ini sebanyak 11 OTG terkonfirmasi Covid-19 kita lakukan isolasi di gedung Puskesmas Teluk Belitung yang lama selama 14 hari kedepan. Mudah-mudahan dengan isolasi tersebut para pasien bisa cepat sembuh dan tidak menular ke warga yang lainnya khususnya di Kecamatan Merbau,” pungkas Kepala UPT Puskesmas Teluk Belitung itu.

Sementara Camat Merbau, Abdul Hamid SThI MM saat dimintai tanggapan mengatakan, Pemerintah Kecamatan bersinergi dengan Upika Merbau dan seluruh Pemerintah Desa terus saling berkoordinasi, berkerjasama dalam membantu menimalisir serta mengkanter penyebaran virus corona dengan melakukan berbagai tindakan.

“Dalam penanganan penyebaran Covid-19 ini kita bersama Upika terdiri dari beberapa tim, ada yang melaksanakan tracing oleh pihak UPT Puskesmas Teluk Belitung, penjagaan Posko Covid-19 di seluruh Desa secara maksimal, sampai ada tim penyemprotan desinfektan di beberapa titik seperti rumah terduga Covid-19, fasilitas umum yakni Masjid, Musholla, pasar dan lain-lain guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona,” terangnya.

Orang nomor satu di Pemcam Merbau tersebut mengakui, bahwa kronologis penyebaran virus Corona ini terjadi bermula adanya sejumlah pekerja PT BEM di EMP Malacca Strait SA yang positif Covid-19 melalui hasil Rapid Test Antigen di Klinik Kurau dan menyebar ke sejumlah Desa se Kecamatan Merbau. Sehingga dengan cepat kita lakukan tindakan agar penyebaran ini bisa terhenti sesuai harapan.

“Penyebaran virus ini bermula dari adanya karyawan PT BEP di Kurau yang positif Covid-19 hasil Rapid Test Antigen di klinik mereka, kita bersama Upika langsung melakukan tracking, penyemprotan dan razia masker di sejumlah titik dengan harapan tidak menyebar ke warga lainnya di Kecamatan Merbau ini. Selain itu kita bersama pihak EMP memperketat pembatasan aktifitas keluar masuk area lapangan perusahaan,” beber Abdul Hamid.

Dihimbaukannya, kepada seluruh masyarakat Kecamatan Merbau agar dapat lebih waspada dan memperketat protokol kesehatan dalam segala aktifitas, terutama wajib menggunakan masker saat keluar rumah. Hal ini penting agar dengan kerjasama kita semua wabah Pandemi Covid-19 ini bisa cepat selesai, ungkap Camat Merbau.(Andi)

By Andi