MERANTI (pesisirnasional.com)- Perusahaan Energi Mega Persada (EMP) Malacca Strait SA melakukan pelatihan pangan olahan sagu di Desa Tanjung, Desa Tanjung Darul Takzim dan Desa Maini Darul Aman Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari mulai tanggal 22 sampai dengan 23 Februari 2020 tersebut bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kepulauan Meranti.
Pelatihan yang dilaksanakan di Gedung PAUD Desa Tanjung Darul Takjim tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan produksi olahan sagu masyarakat dengan standar produk yang berkualitas serta higienis agar produk tersebut lebih laku saat dipasarkan. Selain itu sebagai upaya EMP MSSA dalam rangka mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk masyarakat Kepulauan Meranti.
Tampak hadir Kepala Desa Tanjung, M. Anas, Kepala Desa Tanjung Darul Takzim, Basri Rasid dan M. Syafuan yang menjabat sebagai Kepala Desa Maini Darul Aman serta Ustadz Lutfi dari Baznas Kabupaten Kepulauan Meranti.
Sedangkan dari EMP MSSA dihadiri oleh CSR Officer, Arip Hidayatullah dan Comrel & CSR Assistance, Muaznam. EMP MSSA menghadirkan pelatih yang sudah berpengalaman, Edi sebagai traineer dalam kegiatan tersebut.
Kades Darul Takzim, Basri Rasid dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak EMP karena telah menggagas kegiatan pelatihan ini. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, sagu merupakan tanaman yang populasinya sangat melimpah di Darul Takzim maupun di desa-desa lain di Kabupaten Kepulauan Meranti. Pihaknya berharap agar pelatihan olahan sagu ini akan terus berkelanjutan dengan pembinaan kepada kelompok usaha pengolahan sagu, pengurusan izin PIRT serta pengemasan produk, pungkasnya.
GPA Divisi Manager EMP, Amru Mahali mengatakan pelatihan olahan sagu ini sebagai wujud kepedulian EMP dalam pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan potensi lokal yakni sagu. Bapak Edi yang dihadirkan sebagai pelatih merupakan mitra binaan EMP sejak tahun 2010 yang lalu dan memiliki sertifikat kompetensi dalam pangan olahan sagu, ungkapnya.
Kegiatan pelatihan ditutup dengan pemberian sertifikat pelatihan pangan olahan sagu kepada seluruh peserta dan penyerahan hadiah kepada desa pemenang lomba kreatifitas olahan sagu.
Dari pantauan lapangan, para peserta terlihat sangat antusias mengikuti pelatihan yang berlansung sejak pagi hingga sore hari. Seorang peserta pelatihan, Herlina mengakui banyak ilmu yang bermanfaat dari pelatihan tersebut.
“Ada enam produk yg dilatihkan dimulai dari pembuatan brownies sagu, lontong sagu, gedebu sagu, cendol sagu kering, kue coklat sagu kering dan bolu sagu. Kami semakin mengerti bagaimana cara mengolah sagu yang tepat dan menghasilkan cita rasa yang lezat,” ucap Herlina yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Desa Tanjung.
Kemudian, untuk melihat kreatifitas peserta, pada sesi pelatihan terakhir diadakan perlombaan tiap desa untuk membuat pangan olahan sagu. Kelompok PKK Desa Tanjung Darul Takjim menampilkan produk kue keju sagu, kelompok PKK Desa Maini menampilkan produk kue sagu susu, serta kelompok PKK Desa Tanjung menampilkan martabak sagu dan bubur sumsum sagu.(Andi)