Thu. Dec 12th, 2024

MERANTI (pesisirnasional.com)- Sampai saat ini Kabupaten Kepulauan Meranti tengah disibukkan dengan adanya 2 orang warga Meranti yang dinyatakan positif terpapar virus corona Covid-19. Terkait hal tersebut tentu Pemerintah Meranti juga terus berkerja keras mengupayakan agar tidak ada lagi masyarakat yang terpapar Covid-19 ini dan juga melalukan berbagai langkah-langkah konkrit mengatasi hal tersebut.

Terkait hal itu, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kepulauan Meranti, Drs. H. Irwan Nasir, M.Si saat dimintai tanggapan, Jum’at (15/5/2020) secara lengkap menjelaskan, jadi yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 2 orang yang merupakan warga Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu. Mereka berdua adalah santri yang sedang sekolah di Magetan, Jawa Timur. Dimana santri itu pulang lewat Jogja kemudian ke Pekan Baru dan lewat Bengkalis, lalu dari Bengkalis mereka pulang ke Bandul lewat Sungai Dua.

Mereka semua berjumlah 12 orang dimana secara rinci 6 orang ada di Selatpanjang dan 6 orang lagi tersebar di Desa Bandul, Dedap dan Kudap, mereka semua sebenarnya sudah melakukan isolasi selama 14 hari dimana sampai hari ini mereka itu secara klinis dalam keadaan sehat, ujar Bupati Kepulauan Meranti tersebut.

Diakui H. Irwan, awal mula hal ini kita ketahui dimana yang pulang dari Magetan itu cukup banyak di Riau dan bahkan banyak tertular Covid-19, sehingga beberapa hari ini kita mendapat surat dari Gubernur Riau untuk segera melakukan tracing atau pemantauan lebih dtail kepada mereka yang baru pulang dari Magetan itu, lalu dari semua yang kita lakukan tracing itu ada 2 orang dinyatakan positif terinfeksi atau terpapar Covid-19.

Orang nomor satu di Kepulauan Meranti itu juga membeberkan, sejauh ini kalau secara fisik tidak memperlihatkan mereka itu sakit, tapi berdasarkan pengecekan medis menunjukkan 2 orang tersebut positif terpapar corona. Selanjutnya kita tidak mau ambil resiko maka dijemput semua keluarga yang tinggal serumah dengan pasien covid-19 dan sekarang semuanya berada di Selatpanjang.

Dikatakan Bupati, dari dua keluarga yang kita bawa ke Selatpanjang berjumlah 11 orang itu, sebanyak 6 orang dari mereka reaktif atau repid tesnya positif diduga terpapar Covid-19, namun ini baru diduga, belum final. Sehingga 6 orang itu reaktif berpotensi tertular Covid-19 yaitu ayahnya, maknya dan adik beradiknya yang sudah kita jadikan ODP sambil menunggu hasil FCRnya di Pekan Baru.

“Jadi di Meranti sudah ada 2 orang positif terpapar Covid-19 dan sebanyak 7 orang PDP saat ini”, ucap Bupati dua periode di kota sagu tersebut.

Lebih lanjut, Bupati H. Irwan menuturkan, yang kita khawatirkan sekarang ini adalah di Desa Bandul sudah terjadi transmigi lokal, oleh sebab itu mulai hari ini sampai 14 hari kedepan Desa Bandul sudah di lockdown yang mana kita lakukan bloking area dengan menutup semua akses jalur keluar masuk Desa Bandul.

Untuk ketersediaan pangan masyarakat Desa Bandul itu sendiri, saya rasa dengan bantuan yang sudah kita distribusikan kemarin ditambah bantuan dari Desa dan lain-lain itu sudah lebih dari cukuplah untuk 14 hari, yang mana kita salurkan kemarin beras sebanyak 28 Kg, telor 1 papan, indomie 1 kotak, gula 3 Kg, minyak goreng 2 Kg dan Sardin 1 kaleng, itu saya rasa untuk kebutuhan 2 minggu sudah cukuplah. Namun, kalau nantinya ada kekurangan akan kita pasokkan kembali, ujarnya.

Oleh sebab itu kepada seluruh masyarakat tidak perlu resah dengan apa yang terjadi di Bandul, karena mulai hari ini sudah kita blok area Bandul itu sendiri agar tidak tertular ke Desa yang lainnya, yang paling penting masyarakat diingatkan untuk tetap patuh terhadap himbauan protokol kesehatan dengan cara selalu memakai masker ketika diluar, jaga jarak, selalu cuci tangan dan jangan sampai pula membuat perkumpulan baru, harap Bupati Meranti tersebut.

Bupati Irwan juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk proaktif memberikan informasi kepada petugas medis atau Pemerintah setempat kalau seandainya ditengah masyarakat mereka ditemukan ada warga yang datang dari luar daerah, agar bisa dipantau untuk melakukan isolasi diri selama 14 hari, walaupun tidak ada jaminan selama 14 hari, tapi ini dapat menjadi langkah awal agar tidak terjadi penularan virus corona tersebut kepada orang lain, ungkap Bupati H. Irwan.(Andi)