Pesisir Nasional.Com Menanggapi pernyata an Ketua KRMD Ahmad Maritulius,Dr Elviri adi yang dikenal kritis akan melakukan kunjungan guna mengecek pencemaran perai ran pantai dan sekitarnya.Sabtu(23/7/22)
Menurut Dr Elvi, kita diundang untuk datang kedumai dalam.rangka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan tentang pencemaran lingkungan dikota Dumai dan masuk dalam tim Ahli
“InsyaAllah saya dan tim meluncur ke Dumai. Untuk mrnanggapi serta mempersiapkan berkas gugatan pencemaran lingkungan berdasarkan tindak lanjut adanya dugaan pencemaran diwilayah Dumai dan Ada tokoh masyarakat bang Ahmad Marituliusvmengontak pagi tadi untuk mempersiapkan tim penelitian terhadap pencemaran ” ucap Dr Evi putra selatpanjang.
Dr Evi melanjukan yang juga Kepala Departemen Perubahan Iklim Majelis Nasional KAHMI, meminta Pemko Dumai segera merespons keluhan masyarakat.
“Jika sudah ada keluhan, pengaduan atau penampakan pencemaran, sebaiknya Pemerintah Kota Dumai cepat merespons,dan tentu tugas saya adalah melakukan “scientific evidance” (pembuktian ilmliah) fakta ekologis, ” bebernya Elvi pakar lingkungan Di Riau
Ditambahkan Dr Elvi, Akademisi yang kerap jadi diminta dipengadilan sebagai tenaga ahli akan bersama tim sosio-ekologis Drs.M.Sangap Siregar, M.Phil untuk mengecek kondisi nelayan Dumai.
Dr Elvi dan juga Ketua Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah itu akan mengambil langkah hukum bila ditemukan pelanggaran dari mana mana pihak.
“Tentu sebagai putra daerah Riau, kita tak mau negeri Melayu ini seperti tak bertuan. Laksana pulau kosong tak berpenghuni bak negeri diaruk garuda. Kita akan galang dukungan dan gugat secara hukum.” tegas Dr Elvi.
Oada kesempatan in, Dr Elvi mengaja semua komponen masyarakat untuk dapat bergandeng tangan dan saling mendukung agar persoalan pencemaran ini tidak terulang kembali.
“Saya mengajak tokoh tokoh masyarakat, LSM dan pembesar kota Dumai untuk bergandeng bahu menyelesaikan masalah ini. Kalau tidak bekerje same, alamat kepunan lah budak Dumai nie. di darat hutan gundul tinggal burung hantu, disungai mampet arwana tapah mati, dilaut pulak air tercemar sehingga Temakol masuk lubang ketam. Kepunan telouw temakol-lah, Wak! “Pungkas peneliti limbah ini ( Red.pnn)