MERANTI (pesisirnasional.com)- Sudah lebih kurang satu bulan lamanya bantuan Pemerintah berupa beras sebanyak 1 Ton 70 Kg untuk masyarakat Desa Bandul Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti yang kemarin ditetapkan sebagai wilayah Pembatasan Sosial Skala Tertentu (PSST) Pandemi Covid-19 hingga saat ini belum juga disalurkan kepada masyarakat Desa Bandul yang layak mendapatkannya.
Tentunya dikhawatirkan beras yang menumpuk hingga berbulan tersebut bisa mengakibatkan kualitasnya tidak terjamin lagi bahkan berkutu.
Informasi ini dibenarkan Kepala Desa (Kades) Bandul, Zahari baru-baru ini. Dikatakannya, bantuan beras sebanyak 1 ton 70 Kg dinilai tidak memadai untuk dibagikan kepada sebanyak 700 Kepala Keluarga (KK) yang akan menerima sebanyak 1 Kg saja per KK jadinya. Sehingga dari pada kami bagikan menjadi masalah lebih baik tidak kami bagi.
Dibeberkannya, beras itu sekarang masih di Kantor Camat Tasik Putri Puyu dan sudah dari kemarin kami minta solusinya untuk ditambah, sementara sampai sekarang sudah satu bulan lebih belum ada nampak penambahannya, sekarang barang itu masih menumpuk di kantor Camat.
Lebih jauh diutarakannya, kemarin itu bansos tersebut bukan untuk RTM tetapi bantuan itu untuk dampak Covid-19 yang terjadi di Desa Bandul ini khususnya, dimana hal itu atas usulan kami akibat dari perpanjangan PSST kemarin, sehingga dari pada bantuan itu kami bagikan jadi masalah maka ditangguhkan dulu lah sambil menunggu kebijaksanaan Pemda terhadap hal ini, terang Zahari.
Oleh sebab itu kami berharap agar bantuan tersebut bisa ditambahlah, karena tujuan kita membagikan bantuan ini tentu untuk menyelesaikan masalah kalau itu tambah mencari masalah, maka itu lah kami keberatan untuk dibagikan sementara. Kami bersama seluruh perangkat Desa, RT RW dan masyarakat meminta yang mana terdampak PSST Pandemi Covid-19 di Bandul kemarin itu lebih kurang setengah bulan bisa diberikan bantuan oleh Pemerintah, namun nyatanya yang turun bantuan seperti itu mau diapakan, tentu kami minta ditambah, pungkas Kades sedikit kecewa.
Menanggapi hal tersebut, Camat Tasik Putri Puyu, Sugiati SPI MSi saat dikonfirmasi media ini membenarkan dan menjelaskan, betul hal itu terjadi, dimana saat pak Bupati menyerahkan bantuan beras di Desa Mengkopot pada hari Selasa 9 Juni 2020 yang lalu bantuan untuk Desa Bandul tersebut juga sampai di Bandul. Diakui Camat, bahwa kemarin juga sempat dilakukan penyerahan secara simbolis oleh Wakil Bupati Meranti kepada Pemdes Bandul pada saat pencabutan PSST di Desa Bandul, cuma dia tidak mau terima karena menurutnya belum cukup dan takut untuk dibagikan, jadi ibaratnya dia numpang lah disini.
Lebih jauh Sugiati membeberkan, untuk hal ini akan kita tambah melalui bansos tahap 2 Pemkab Meranti yang akan disalurkan dalam waktu dekat, namun untuk informasi akurat lebih lanjutnya ditanyalah dengan Dinas Sosial Meranti.
“Yang jelas beras itu menumpanglah disini, orang itu belum mau. Kita sudah upayakan membujuk pihak Desa untuk menerimanya, tetapi menurut mereka gunakan azas keadilanlah, karena inikan untuk lockdown. Saya sebagai Camatkan cuma memfasilitasi saja, ketika masyarakat melalui Kades maunya seperti itu ya apa boleh buat, tidak mungkin kita antarkan”, ungkap Camat Tasik Putri Puyu.(Andi)