Wed. Dec 4th, 2024

PesisirNasional.com – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali Jamaruli Manihuruk menginstruksikan seluruh petugas di lapas dan rutan untuk mengecek instalasi listrik. Langkah ini dilakukan untuk mencegah kebakaran, seperti yang terjadi di Lapas Kelas I Tangerang, Rabu (8/9) dini hari.

“Untuk Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Bali berserta jajaran, kami sudah mengingatkan terutama lapas yang isinya cukup banyak overkapasitas, ini perlu antisipasi,” kata Jamaruli dalam keterangan persnya, Rabu (8/9).

Kemenkumham Bali membawahi 6 lapas , 4 rutan, dan 1 Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Total kapasitasnya hanya 1.518 orang. Namun saat ini, lapas dan rutan itu dihuni 3.589 orang. Sebanyak 2.896 dari jumlah itu merupakan narapidana dan 693 orang tahanan.

Jamaruli menegaskan, lapas maupun rutan di UPT Pemasyarakatan dan juga UPT Imigrasi agar memastikan jaringan listrik tetap aman dan tidak ada beban yang berlebihan. “Dan memastikan semua jaringan listrik bisa terputus dan tidak terjadi sesuatu dan tentunya dengan pemasangan alat pemutus. Kemudian, memastikan juga dengan kabel-kabel atau hal-hal lain yang bisa menimbulkan bencana,” ujarnya.

“Misalnya, untuk kebakaran dipastikan semuanya aman. Bila perlu, jika ada kerusakan harus segera diganti. Itu yang sudah kami sampaikan kepada UPT pemasyarakatan, termasuk UPT Imigrasi juga melakukan hal yang sama,” ungkapnya.

Namun, ia menyebutkan bahwa semua petugas di lapas maupun rutan sudah bergerak dengan adanya kejadian Lapas Kelas I Tangerang. “Begitu juga lapas lainnya semuanya bergerak, ketika mendengar kejadian yang ada di Tangerang. Jadi pada intinya semua lapas dan rutan di Bali itu sudah melakukan latihan secara rutin tentunya untuk antisipasi adanya bencana,” jelasnya.

Jamaruli juga tak lupa mengucapkan belasungkawa atas terjadinya peristiwa kebakaran Lapas Kelas I Tangerang. “Tentunya pertama kita semua ikut prihatin dan juga mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya terhadap korban dan keluarga atas musibah tersebut. Dan juga harapan kami kepada semua petugas yang ada di Lapas Kelas 1 Tangerang bisa lebih kuat lagi dan lebih tegar menghadapi musibah yang terjadi saat ini,” ujar Jamaruli.

Seperti yang diketahui, Lapas Kelas I Tangerang terbakar pada Rabu (8/9) dini hari. Peristiwa itu mengakibatkan 41 warga binaan meninggal dunia. [yan]

Sumber: Merdeka