Sat. Apr 26th, 2025

MERANTI (pesisirnasional.com)- Sejak selesai dibangun tahun 2018 yang lalu, fasilitas Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) Desa Ketapang Permai, Kecamatan Pulau Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti hingga kini sama sekali tidak dapat difungsikan dan dinikmati oleh masyarakat tempatan.

Seharusnya hasil pembangunan yang bersumberkan dari uang Negara bisa dinikmati masyarakat dengan baik, namun Pamsimas Desa Ketapang Permai malah tidak dapat dinikmati masyarakat. Ironisnya lagi, dilihat dari luar secara fisik Pamsimas itu memang sudah selesai semua, tetapi untuk proses penyaluran airnya terdapat kendala bahkan belum juga dilakukan perbaikan hingga saat ini.

Hal itu juga diakui salah seorang anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ketapang Permai, Zulfian baru-baru ini. Dikatakannya, memang kondisi pembangunan Pamsimas di Desa kami sejak tahun 2018 hingga sekarang tidak dapat kami nikmati. Kendalanya selesai pengeboran kemarin ada pipa yang jatuh didalamnya sehingga sampai sekarang tidak dapat difungsikan.

“Sebenarnya hal ini sejak lama sudah kami koordinasikan namun tidak juga ada solusi, alhasil untuk kepentingan masyarakat ini sampai sekarang tidak juga dapat dinikmati, pada hal kami disini memang sangat butuh air bersih dari Pamsimas ini untuk kebutuhan sehari-hari”, pungkasnya mengeluh.

Sementara itu, Kepala Desa Ketapang Permai, Saprizal saat dikonfirmasi terkait hal tersebut membenarkan dan menjelaskan, betul Pamsimas itu hingga saat ini tidak berfungsi, saya sudah beberapa kali berkoordinasi dengan pendamping Pamsimas namun katanya menunggu suntikan dana dari pusat untuk dilakukan perbaikan lebih lanjut.

“Setahu saya untuk Pamsimas ini kucuran dana dari pusat sudah 100 persen, tapi itu saya tidak ikut campur. Cuma anggaran sering dari Desa untuk beli selang sudah dipasang semua ke rumah warga dan selesai dikerjakan. Terkait adanya kendala teknis yang menyebabkan ini tidak berfungsi memang saya agak kecewa dengan TPK dilapangan saat itu, dimana seharusnya untuk pengerjaan sumur bor jangan dibayar dulu sebelum terbukti berfungsi baik, tapi kemarin sudah dibayar duluan dan hasilnya jadi seperti ini”, ungkap Saprizal.

Fasilitator Pamsimas pendamping Desa Teluk Ketapang yang tidak mau jati dirinya disebutkan kepada media ini melalui sambungan handphone selulernya menjelaskan, itukan sarananya sudah terpasang semuanya dan intinya secara fisik sudah selesai, cuma disitu memang sumbernya kehilangan mata air, dimana saat uji coba sumber airnya berjalan lancar dan bagus, tetapi begitu mau difungsikan mata airnya hilang, lalu kita minta kontraktornya untuk memperbaiki tetapi tidak ada tindak lanjutnya.

Direncanakan terkait hal itu akan kita perbaiki dan sudah diusulkan ke pusat melalui dana hibah khusus, itu kalau tidak salah masuk dianggaran tahun 2021 mendatang. Dalam hal ini memang kami sedikit kecewa dimana seharusnya pengerjaan bor itu tentu ada masa garansinya, tetapi sudah selalu kita koordinasi tidak juga ada respon dari pelaksana tersebut.

“Intinya seperti itu lah, cuma kalau hal ini balik dilemparkan ke Pendamping, sebenarnya kami pendamping ini statusnya cuma mendampingi atau mengarahkan, dalam artian jangan kita malah sibuk menyalahkan si A atau si B, tetapi jalan keluarnya ayo kita bangun sumur bor manual yang baru secara gotong royong sehingga fasilitas Pamsimas yang ada itu bisa difungsikan dengan baik nantinya. Kita berharap kondisi seperti ini jangan hanya menunggu bantuan dari hibah khusus pamsimas saja, Pemdes juga harus proaktif mengambil kebijakan terhadap kebutuhan masyarakat seperti ini”, ungkapnya.(Andi)