MERANTI (pesisirnasional.com)- Melalui Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) ke IV di Jakarta di harapkan menjadi forum terbuka yang membahas masa depan desa di Indonesia.
Demikian harapan dari Kepala Desa Bagan Melibur, Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti, Isnadi Esman SPd yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Pembangunan Kawasan Perdesaan di Kecamatan Merbau.
“Melalui Munas ini kita harus mendorong pemerintah untuk tetap memprioritaskan Dana Desa (DDS), wacana tentang pengurangan Dana Desa kita harapkan agar di kaji ulang oleh pemerintah pusat. Apa bila wacana pengurangan tersebut tetap bergulir maka akan kontradiktif dengan semangat NAWACITA Bapak Presiden yakni membangun dari pinggiran atau desa”, ucap Isnadi yang menjadi peserta di Munas APDESI ke IV di Jakarta kepada media ini.
Saat ini Dana Desa bukan hanya menjadi penopang utama dari pembangunan di desa, namun juga akan menentukan masa depan desa itu sendiri. Kita sadar betul bahwa program-program strategis desa seperti penguatan kelembagaan ekonomi desa melalui Bumdes/Bumdesma, pembangunan kawasan perdesaan, penanganan stunting, pembangunan berkelanjutan (SDGs) desa belum di optimalkan.
“Saat ini, setidaknya ada dua kendala besar dalam mengoptimalkan pengunaan dana desa yang mengarah kepada terbangun dan terlaksananya program-program strategis di desa. Pertama, minimnya inisiasi Butom Up dari desa, yg ke dua masih belum optimalnya bimbingan teknis dari pemerintah terhadap desa sebagai eksekutor dari berbagai capaian program strategis itu sendiri”, imbuhnya.
Sehingga diharapkan melalui momentum MUNAS APDESI dan adanya Seminar Nasional ini dapat memberikan pesan dari desa kepada pemerintah pusat bahwa Dana Desa masih harus tetap di fokuskan untuk mendorong percepatan implementasi program strategis nasional desa, sehingga tujuan masa depan desa bangkit, maju dan mandiri tidak hanya sebatas teori dan retorika belaka, pungkas Kades Bagan Melibur.(Andi)