Sat. Jan 18th, 2025

MERANTI (pesisirnasional.com)- Ditengah Pandemi Covid-19 saat ini dan bertepatan suasana bulan suci Ramadhan, PT. PLN Sub Rayon Teluk Belitung memberlakukan pemadaman listrik secara bergiliran di Kelurahan Teluk Belitung serta beberapa Desa wilayah Kecamatan Merbau dan Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti. Pemadaman tersebut mulai dilakukan tanggal 25 April 2020 yang lalu sampai saat ini belum juga hidup normal kembali.

Akibat kondisi saat ini membuat mayoritas masyarakat sebagai pelanggan merasa gerah. Ironisnya lagi, kondisi yang sama bahkan terjadi setiap tahun dengan alasan kerusakan mesin membuat masyarakat menjadi tanda tanya besar kerja pihak PLN selama ini.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Sub Rayon PLN Teluk Belitung, Edwan saat dimintai keterangan, Kamis (7/5/2020) menjelaskan, kondisi ini sebenarnya juga sudah kami jelaskan dengan Pemerintah Kecamatan Merbau, dimana memang pemadaman bergilir ini terjadi akibat adanya gangguan pada mesin PLTMG Melibur dan sampai saat ini masih dalam proses perbaikan.

Diakuinya, sejak abang ditugaskan pada bulan dua tahun 2019 lalu ada sebanyak 2 unit mesin di PLTMG memang sudah rusak saat itu dan belum juga dilakukan perbaikan, sementara detik ini mesin orang itu yang terjadi gangguan pada generatornya. Dimana dalam teknis perbaikan tersebut kami dari PT PLN sudah dari kemarin menyurati pihak mereka (PLTMG,red), karena dalam penanganan ini kan beda perusahaan, jadi terkait pemadaman bergilir yang terjadi saat ini untuk kepastian waktu bisa hidup normal kembali itu dengan orang PT. BGP lagi yang perlu ditanyakan, kalau dari kami sudah mendesak terus sebenarnya dan sekarang tergantung pihak mereka lagi, ungkap Edwar.

Sementara itu, Koordinator Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Melibur, Dedi Ramli saat dikonfirmasi media ini, Kamis (7/5/2020) mengatakan, saya mewakili direksi PT. BGP mohon maaf atas ketidaknyamanan terkait aliran listrik ke masyarakat yang belum berjalan normal saat ini. Hal ini disebabkan karena adanya kerusakan rotor exceiter pada generator E#8 yang saat itu kita prediksi pelaksanaan perbaikannya membutuhkan waktu 3 sampai 4 hari kerja. Namun setelah selesai dikerjakan rotor exceiternya ternyata ada kerusakan juga pada main stator karena arus yang bocor setelah di megger.

Disisi lain ada mesin break down di PLTMG ini tapi beda type generatornya, yang satu mereknya Maraton dan yang satunya lagi merek Stamford sehingga tidak bisa kita rolling, seandainya bisa tentu sudah dilakukan sejak awal, beber Dedi.

“Pada dasarnya kita tidak ada niat sama sekali mematikan lampu di masyarakat seperti ini, kita pun mau sistem jaringan disini aman-aman saja supaya karyawan saya pun bekerja sesuai yang seharusnya. Kalau sekarang kan banyak masyarakat berpendapat kita tidak terlalu perhatikan mesin sehingga terjadinya hal ini, tapi itu tidak pak, sama sekali tidak ada niat kami seperti itu, kita ingin semua aman-aman saja, tidak ada kesalah fahaman dan tidak ada saling menyalahkan”, ucapnya.

Dedi mengakui, sebenarnya kita sudah berusaha lakukan yang terbaik dan gerak cepat, cuma mungkin ada hal-hal tertentu terjadi yang masyarakat tidak mau mengerti hal apa yang terjadi di sisi kami sendiri. Dimana dalam proses perbaikan ini tentu semua butuh proses prosedur dan waktu, mulai kita harus menyiapkan dokumen secara administrasi sampai proses teknis perbaikan nantinya dilapangan, itu semua membutuhkan waktu, ditambah lagi kondisi jarak dan wilayah kita yang berpulau membuat proses kehadiran mekanik serta lainnya tersebut juga membutuh waktu berhari-hari.

“Mekanik yang akan turun secara teknis main statornya itu hari ini sudah dari Pekan Baru ke Lalang, mungkin sore atau malam ini sudah sampai di Sagu-Sagu itu saya akan lakukan penjemputan nanti, selanjutnya diperdiksikan proses pekerjakan rewending main stator tersebut membutuhkan waktu 8 sampai 10 hari kerja”, jelasnya.

Oleh sebab itu, saya secara pribadi mengharapkan masyarakat bisa mengerti kondisi PLTG saat ini, tentunya kami terus berupaya gerak cepat walaupun ada beberapa kendala disisi kami yang tidak bisa diproses cepat dan mudah-mudahan semua bisa kami lakukan dengan baik nantinya, ungkap Dedi.(Andi)