MERANTI (pesisirnasional.com)- Lima bulan belakangan ini masyarakat Desa Bagan Melibur, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti sedang giat membudidayakan madu Kelulut yang diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan ekonomi baru bagi masyarakat, serta diharapkan kedepan Desa Bagan Melibur tumbuh menjadi desa penghasil madu.
Madu Klanceng atau lebih dikenal dengan sebutan lain madu Trigona atau madu Kelulut dihasilkan oleh lebah kecil, ramping dan hitam yang disebut lebah Trigona Spp. Lebah ini merupakan spesies primitif/liar yang menghasilkan madu berkhasiat tinggi.
Seperti disampaikan Sekretaris Kelompok Kelulut Desa Bagan Melibur, Kurmin SPdI kepada media ini mengatakan, awal berjalannya budidaya Kelulut ini merupakan semangat bersama baik Pemerintah, masyarakat dan semua pihak dalam melakukan langkah kreatif dimasa Pandemi Covid-19 demi kepentingan peningkatan ekonomi warga kedepan di Desa Bagan Melibur.
“Berawal dari program Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Kepulauan Meranti sebanyak 200 sarang melalui Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Ratu Trigona Meranti Desa Bagan Melibur, kami terus mengembangkan secara swadaya, sehingga saat ini ada lebih kurang 450 sarang Kelulut yang telah di budidayakan oleh 22 Kepala Keluarga (KK) di desa kami. Diharapkan kedepan Desa kami dapat menjadi desa penghasil madu dan masyarakat mendapatkan penghasilan tambahan,” ungkapnya Ahad (24/10/2021).
Senada dikatakan Kepala Desa (Kades) Bagan Melibur, Isnadi Esman SPd. Dijelaskannya, Pemerintah terus berusaha melirik pontensi Desa untuk dikembangkan dalam rangka meningkatkan taraf ekonomi masyarakat secara bertahap. Tentunya proses tersebut membutuhkan proses dan dukungan semua pihak agar dapat tercapai dengan baik sebagaimana yang diharapkan bersama demi kepentingan masyarakat banyak.
“Kita akan terus menggali potensi desa yang bisa di kembangkan oleh masyarakat, terutama potensi yang dapat dikelola secara terus menerus dan selaras dengan pemanfaatan serta kelestarian lingkungan. Seperti Kelulut ini, terbatasnya ruang kelola masyarakat dan semakin menipisnya tutupan hutan ini sangat mengancam habitat Kelulut,” beber pria gagah berkacamata tersebut.
“Dengan di budidayakan kita berharap ini akan terus dapat di jaga keberadaannya. Oleh sebab itu dukungan semua pihak baik Pemerintah, Swasta, terutama masyarakat untuk pengembangan kedepanya ini menjadi sangat penting dalam mendorong bertumbuhnya ekonomi perdesaan yang selaras dengan lingkungan,” pungkasnya.(Andi)