PESISISR NASIONAL.COM. Gonjang ganjing terjadi ditubuh pelayanan masyarakat khususnya di Rumah sakit umum Dumai ( RSUD ) menjadi dampak yang tidak bagus dimata masyarakat, pasalnya seluruh dokter spesialis rumah sakit ini mogok kerja sudah hampir dua hari selasa 28/01/20
Informasi yang diterima rinews.co dilapangan aksi yang dilakukan memasuki hari kedua tersebut tanpa tahu apa tuntutan daripada mereka.
Media PesisirNasional mencoba mencari Informasi, dari hasil yang diterima dan dirangkum PesisirNasional.com dari berbagai sumber, bahwa kejadian ini diduga dipicu karena pimpinan RSUD dr Rido arogan untuk memutuskan sesuatu tanpa kordinasi sehingga sistem di RSUD banyak terganggu, apalagi menyangkut msalah obat-obatan dan seringnya obat-obat habis dan kosong sehingga pasien selalu membeli obat diluar dan akhirnya dr. Spesialis disalahkan.
Lanjut sumber tersebut, aksi ini sudah yang kedua kalinya, malah terjadi pergantian dan penempatan personil manajemen diganti asal pecat dan asal ganti saja.
Menurut Ketua Investigasi Indonestion couruption wacht ( ICW ) Kurnia , terjadinya aksi dr spesialis ini harus mendapat perhatian khusus walikota dumai dalam hal ini sekda dumai, apalagi tentang kelangkaan obat di RSUD, jika ini terbukti maka dorongan untuk memecat dr rido sudah sangat wajar.
” Ganti saja direktur RSUD Kota dumai , ini sudah sangat merugikan pasien dan terutama memalukan kota Dumai ” pinta Kurnia
Menurut dr rido, jika permaslahan gaji /honorarium setakat ini tak ada masalah dan hak hak para dokter telah dibayarkan. Aksi hari pertama, Senin (27/01) tak seluruh dokter menggelar aksi demo, tapi masih ada beberapa dokter yang masih melayani. Namun karena solidaritas dokter yang awalnya masuk memberi pelayanan akhirnya ikut demo.
Ketua DPRD Dumai Agus Purwanto sebelum menggelar pertemuan dengan setda, inspektorat, BPKAD mengaku kaget dengan aksi demo para dokter tersebut.
Seharusnya ini tak perlu terjadi, sebab setiap ada persoalan pasti ada solusinya. “Kita harap persoalan ini tak berlarut larut dan kita ingin segera diakhiri soal aksi dokter ini, ” jelas Agus.
Ironinya kendari digelar pertemuan di ruangan RSUD Dumai yang difasilitasi setda Dumai. Namum hingga pukul 21.30 wib tak satupun dokter spesialis yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Sedangkan Pelayanan di poli klinik rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) terganggu gara-gara dokter melakukan aksi demo. Atas aksi itu, pelayanan poli di rumah sakit itu menjadi terganggu.
Pantauan di lapangan, puluhan pasien sudah mengantre menunggu giliran untuk periksa rawat jalan. Namun sejak pagi tadi hingga siang belum mendapat panggilan. Ini disebabkan para dokter tidak masuk kerja karena melakukan aksi demo.***(PN/snw)