MERANTI (pesisirnasional.com)- Sebagai upaya pengembangan produk olahan berbahan baku Sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti terus mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik Pemerintah maupun masyarakat Desa dengan harapan dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat di tengah Pandemi Covid-19.
Dalam mendukung harapan tersebut, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Republik Indonesia bersama kelompok perempuan desa yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat (Pokmas) Saguqu Merbau melaksanakan pelatihan pengembangan produk sagu di kantor Desa Bagan Melibur, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti pada Sabtu (7/8/2021).
Hadir dalam kegiatan yang tetap menerapkan protokol kesehatan itu, seluruh pengurus dan anggota Pokmas Saguqu Merbau, Ketua Pengerak PKK Desa Bagan Melibur, Pika Arnisa STr Keb, Kasi Kesra Pemdes Bagan Melibur, H Fitra Mastopan Lc, narasumber pelatihan, Zulpan SSi dan komponen lainnya.
Ketua Pengerak PKK Desa Bagan Melibur, Pika Arnisa STr Keb saat dikonfirmasi usai kegiatan mengatakan, terlaksananya pelatihan ini merupakan dukungan BRGM yang memfasilitasi pengembangan produk olahan sagu dengan berkolaborasi bersama Pokmas Saguqu Merbau di Desa Bagan Melibur.
“Terima kasih kami sampaikan kepada BRGM RI dan semua pihak yang telah mendukung pengembangan produk olahan sagu bersama Pokmas Saguqu Merbau. Diharapkan dengan pelatihan ini dapat menambah pengetahuan seluruh pengurus dan anggota Pokmas kedepan dalam mengelola produk olahan sagu secara maksimal,” ucap istri Kades Bagan Melibur tersebut.
Lebih lanjut, Pendamping Pokmas itu juga mengharapkan kepada semua pihak dapat terus mendukung kegiatan usaha positif seperti ini guna memberikan semangat dan membantu pengembangan usaha kelompok masyarakat kedepan dengan tujuan dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Kecamatan Merbau kedepan lebih baik.
“Melalui kegiatan ini selain memproduksi olahan sagu juga diharapkan dapat menumbuh kembangkan usaha masyarakat khususnya kelompok perempuan desa dengan baik. Upaya-upaya seperti ini tentunya perlu terus di dorong agar membuka pemikiran dan usaha masyarakat untuk lebih semangat dalam mengembangkan usaha lokal, salah satunya produk olahan sagu seperti ini,” ungkap Pika.
Narasumber pelatihan, Zulpan SSi yang aktif sebagai penggiat literasi dan pengembangan kuliner Sagu dalam pemaparannya menyampaikan, pembekalan pelatihan itu selain memberikan pengetahuan proses membuat olahan sagu berupa makanan dan kue-kue kering, seluruh peserta dalam kelompok itu juga terlihat diberikan pelatihan tentang manajemen pemasaran dan peningkatan rantai nilai dari produk olahan sagu tersebut.(Andi)